Perfect Start – Waiting for the Dawn

Johny : tahun baru ngapain enaknya be ?
Saya : ngupi2 sambil liat sunrise kyknya enak dah…
Johny : woke siap !!

Dan obrolan singkat tersebut merupakan awal dari “selebrasi” ala kami untuk mengawali tahun 2016 ini..

Ketika orang-orang telah usai menikmati kembang api, dan tertidur lelap karena pesta semalam suntuk.. Saat itulah justru kami baru akan memulai pesta..

Perjalanan kami melawan arus, arus gegap gempitanya perkotaan di tahun baru, namun kami malah menuju pedesaan. Jauh dari kembang api, hura-hura, dan alkohol.. Untuk rute perjalanan kali ini saya serahkan pada Johny.

Memberi kepercayaan Johny untuk menentukan rute ternyata membuat saya sadar akan suatu hal.. “Bahwa ia lebih gila dari saya !”

“ealah John ! Gile lu, baru aja 1 jam lalu pergantian tahun dan elu udah mulai dengan track ginian !”

Ya.. menyeberang ke bukit seberang dengan melewati lembah sungai dan banyak jurangnya. Tanpa pandangan yang jelas membuat kami hanya berputar-putar disini dan tidak menemukan jalan untuk naik ke atas.

Mematikan mesin motor dan menenangkan pikiran adalah cara saya untuk mencari solusi dalam setiap perjalanan. Setelah berdiskusi dengan Johny, akhirnya kami putuskan untuk menunggu datangnya pagi bersama dengan para penambang pasir.

Dengan latar seperti ini, harmonisasi alam dapat kami rasakan dengan jelas. Angin lembah, burung malam yang sesekali mendengkur, dan kera hutan yang berlompatan di pohon-pohon tebing jurang.

Bagaimana dengan langitnya? Bintang-bintang dan milky way menampakkan dirinya dengan sempurna. Namun karena saya belum belajar menangkap lukisan langit tersebut dengan DSLR, maka tidak ada foto yang bisa saya bagikan disini..

Penantian kami tidak sia-sia disini. Tuhan menampakkan karya-Nya lagi setelah fajar menyingsing. Gunung Merapi yang berdiri dengan gagahnya..

Sayang hanya Johny saja yang berhasil mendapatkan gambar dengan pemandangan yang cerah. Selanjutnya awan mendung bercampur kabut mulai menyelimuti.

Ngga masalah sebenarnya buat kami, toh tempat ini masih merupakan tempat bermain yang mengasyikkan. Tapi tetep hati-hati dengan jurang yang ada di sekeliling ya..

Selanjutnya kami bergegas pergi dari tempat ini untuk mendapatkan pemandangan lainnya..

Niat kami nyatanya tak sia-sia, di persimpangan jalan kami mendapatkan pemandangan Gunung Merapi dengan jelas tanpa kabut..

What a perfect start for 2016 !!

Kami terus memacu kendaraan untuk lebih dekat dengan kaki gunung, namun perjalanan terhenti seiring dengan turunnya hujan dan kabut pekat..

Kami memberhentikan laju kendaraan lalu berteduh meskipun dengan berbagi 1 set mantol saya dengan Johny karena ia lupa membawannya..

Dan untuk makanan penutupnya pun.. kami disuguhi pemandangan yang luar biasa menurut kami.. Dua buah pelangi mulai kelihatan saat hujan reda, dan ini adalah penampakan pelangi terdekat seumur hidup saya. Andai saya dapat menyentuhnya karena ia hanya berjarak beberapa meter saja dengan kami…

Di akhir cerita saya mengucapkan selamat mengawali tahun 2016 ini.. Sukses selalu !! 🙂

2 thoughts on “Perfect Start – Waiting for the Dawn

Leave a comment